Lapak Warta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia mengajak para guru di seluruh tanah air untuk mengembangkan keterampilan dalam teknologi guna menciptakan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang inovatif dan relevan dengan kemajuan zaman. Hal ini disampaikan oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikdasmen, Rahmadi Widiharto, dalam acara Innovation School Leaders and Teachers Forum (ISLTF) ke-59 yang berlangsung secara daring di Jakarta pada hari Sabtu.
Rahmadi menjelaskan bahwa penerapan teknologi dalam pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, ia juga menekankan bahwa teknologi seharusnya digunakan dengan bijak, sesuai dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya Indonesia. Menurutnya, penguatan nilai pendidikan karakter melalui teknologi yang selaras dengan budaya lokal akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Indonesia, yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan aspek-aspek tersebut dalam kebijakan pendidikan nasional. Dalam hal ini, para guru diharapkan tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menggunakan teknologi untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih dinamis, menarik, dan efektif. Rahmadi mengungkapkan bahwa para guru yang tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan kesulitan mengikuti arus perubahan, sementara mereka yang mampu memanfaatkan teknologi akan lebih siap memimpin kelas dengan cara yang lebih kreatif dan efisien.
“Masalah sebenarnya bukan pada teknologi yang akan menggantikan peran guru, tetapi pada guru yang tidak mampu beradaptasi dengan teknologi yang akan tertinggal,” ujar Rahmadi. Pernyataan ini mengingatkan bahwa kompetensi dasar, termasuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat penting bagi setiap pendidik untuk membangun ekosistem pembelajaran yang inovatif dan relevan.
Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan hak-hak guru, seperti yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Peringatan Hari Guru Nasional beberapa waktu lalu, Rahmadi mengajak para guru untuk berperan aktif dalam memperkuat ekosistem pembelajaran di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan menguasai teknologi dan mengintegrasikannya dalam proses belajar mengajar sehari-hari.
Teknologi bukan hanya menjadi alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membuka peluang baru dalam mengembangkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan menarik. Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa, serta memberikan akses lebih luas terhadap informasi dan pengetahuan.
Rahmadi juga mendorong para guru untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak, terutama dalam mengintegrasikan kearifan lokal dalam praktik pembelajaran. Sebagai negara yang kaya dengan budaya, penting bagi Indonesia untuk mengembangkan pendidikan yang menghargai dan mengangkat nilai-nilai lokal, sehingga siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan global, tetapi juga memahami pentingnya budaya mereka sendiri.
Melalui pemanfaatan teknologi yang tepat, Rahmadi berharap bahwa para guru dapat berperan lebih efektif dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, pendidikan yang inovatif dan berbasis teknologi akan menjadi kunci untuk mempersiapkan Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.