9 Januari 2025
Perdana Menteri Jepang Sesalkan Serangan Israel

Lapak Warta – Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyampaikan penyesalannya yang mendalam atas penyerbuan Israel yang berlangsung di Jalur Gaza, yang ia sebut sebagai peristiwa yang sangat “menyayat hati.” Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh media Jepang, Ishiba mengungkapkan rasa prihatin mendalam terkait eskalasi kekerasan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, yang melibatkan pengeboman besar-besaran oleh militer Israel. Ia menyebutkan bahwa jumlah bom yang dijatuhkan di Gaza jauh melebihi jumlah yang dijatuhkan pada saat serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap Tokyo selama Perang Dunia II.

β€œIa sangat menyedihkan bahwa bom yang dijatuhkan di Gaza jauh lebih banyak dibandingkan dengan bom yang dijatuhkan di Tokyo pada serangan udara besar-besaran selama Perang Dunia II,” ungkap Ishiba. Pernyataan tersebut disampaikan pada Kamis (28/11) setelah mendapatkan informasi terkini dari Seita Akihiro, direktur kesehatan dari UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina), yang memberikan gambaran lebih jelas tentang kerusakan yang dialami Gaza akibat serangan tersebut.

Menurut pejabat setempat di Gaza, tentara Israel telah menjatuhkan lebih dari 18.000 ton bom di wilayah itu sejak dimulainya konflik pada bulan Oktober. Ini setara dengan hampir 1,5 kali kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima selama Perang Dunia II. Sebagai perbandingan, pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima, yang mengakibatkan sekitar 140.000 orang tewas dalam ledakan pertama. Tiga hari setelahnya, sebuah bom atom dijatuhkan di Nagasaki, yang menewaskan lebih dari 70.000 orang.

Namun, meskipun adanya perbandingan tersebut, Ishiba menekankan pentingnya bagi Jepang untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan melalui UNRWA, meskipun Israel telah melarang badan PBB itu beroperasi di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa meskipun ada tantangan besar, Jepang harus terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada masyarakat Palestina yang tengah berjuang untuk bertahan hidup di tengah konflik yang semakin memburuk ini.

Seita Akihiro, yang juga berasal dari Jepang, menyampaikan kepada Ishiba bahwa bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Jepang sangat dihargai di seluruh dunia. Hal ini mencerminkan solidaritas Jepang terhadap perjuangan rakyat Palestina dan komitmen mereka untuk membantu mereka yang terperangkap dalam konflik ini.

Serangan Israel terhadap Gaza dimulai pada Oktober 2023, setelah kelompok pejuang Palestina, Hamas, melancarkan serangan lintas batas yang memicu respons militer besar-besaran dari Israel. Sejak itu, lebih dari 44.300 orang dilaporkan tewas di Gaza, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 104.900 lainnya terluka. Pembantaian ini semakin memicu kecaman internasional, dengan banyak pihak menganggapnya sebagai genosida yang dilancarkan oleh Israel terhadap penduduk Palestina di wilayah tersebut.

Serangan Israel yang berlangsung selama lebih dari setahun ini telah memicu kekhawatiran global dan peringatan dari banyak organisasi hak asasi manusia dan lembaga internasional tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Gaza. Israel juga menghadapi tuduhan genosida atas tindakan militer mereka yang dianggap sebagai upaya sistematis untuk mengusir dan memusnahkan penduduk Palestina di wilayah tersebut.

Komunitas internasional semakin mendesak agar Israel menghentikan serangan tersebut dan membuka akses untuk bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Di sisi lain, Jepang terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada Palestina, dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan para pengungsi dan keluarga yang terdampak oleh konflik ini.

Ishiba, yang menganggap situasi ini sebagai tragedi kemanusiaan, berharap Jepang dapat terus memainkan peran aktif dalam diplomasi global dan bantuan kemanusiaan untuk mengurangi dampak dari konflik yang berlarut-larut ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *