Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, mengungkapkan keyakinannya bahwa pendidikan sains sejak dini memiliki peran yang sangat penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Menurut Stella, pendidikan sains yang dimulai dari usia dini dapat membentuk dasar yang kuat bagi perkembangan keterampilan teknologi dan ilmiah anak-anak, yang kelak akan menjadi motor penggerak hilirisasi sektor industri di Indonesia.
“Saya sangat yakin bahwa pendidikan sains sejak dini akan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa generasi mendatang siap menghadapi tantangan global,” ujar Stella dalam sebuah wawancara di Denpasar, Jumat (29/11). Dalam pandangannya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimulai sejak anak-anak berada di usia dini dapat menjadi kunci untuk memajukan negara, terutama dalam mendukung program hilirisasi yang tengah digalakkan oleh pemerintah.
Stella yang juga merupakan profesor di bidang Ilmu Psikologi Kognitif di Universitas Tsinghua, China, mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa anak-anak, bahkan pada usia yang sangat muda, sudah memiliki potensi untuk memahami konsep dasar matematika. “Anak usia tiga bulan pun sebenarnya sudah mulai memiliki pengetahuan dasar matematika, meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana,” jelasnya. Menurut Stella, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sains dan teknologi yang diberikan sejak usia dini akan sangat bermanfaat bagi anak-anak, karena akan mengasah kemampuan kognitif mereka yang sangat penting di masa depan.
Pendidikan sains tidak hanya melibatkan pelajaran tentang teori dan fakta ilmiah, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, Stella mendorong para orang tua untuk tidak ragu dalam memberikan pendidikan sains kepada anak-anak mereka sejak usia dini. Ia menyarankan agar orang tua menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak dengan menggunakan analogi sederhana yang dapat membantu anak-anak memahami konsep-konsep yang kompleks. “Misalnya, ketika anak bertanya mengapa langit berwarna biru, orang tua bisa menggunakan perbandingan dengan hal-hal yang lebih dekat dengan kehidupan mereka. Dengan cara ini, anak-anak bisa belajar menghubungkan pola-pola yang tampak berbeda namun sebenarnya memiliki kesamaan,” tambahnya.
Peningkatan kualitas pendidikan sains sejak dini memang menjadi salah satu fokus utama dalam kebijakan pemerintah Indonesia. Presiden RI, Prabowo Subianto, juga telah menekankan pentingnya pembelajaran sains dan teknologi, terutama melalui pengembangan pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar (SD), khususnya pada kelas 1 hingga kelas 4. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan mempersiapkan generasi muda Indonesia yang mampu bersaing di tingkat global.
Sebagai bagian dari implementasi program tersebut, Presiden Prabowo telah menginstruksikan perbaikan metode pembelajaran matematika, pelatihan intensif untuk guru-guru matematika, serta pengenalan materi matematika di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). “Pendidikan matematika yang kuat dan fundamental akan menciptakan generasi yang lebih terampil dalam bidang teknologi, yang pada gilirannya akan mendukung kemajuan ekonomi Indonesia,” kata Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan.
Dengan semakin kuatnya fondasi pendidikan sains sejak dini, Indonesia diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang tidak hanya terampil dalam bidang teknologi, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis dan inovatif. Semua ini diharapkan akan mempercepat proses hilirisasi yang menjadi salah satu agenda besar pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, pendidikan sains sejak usia dini bukan hanya sekedar memperkenalkan anak-anak pada dunia ilmiah, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, peran aktif dari orang tua, pendidik, dan pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki fondasi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik di masa depan.