
Sumber: antaranews.com
Lapak Warta – Kementerian Luar Negeri China menyampaikan harapan agar hubungan dengan Kanada dapat mengalami perbaikan setelah Mark Carney terpilih sebagai Perdana Menteri Kanada yang baru. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers yang digelar di Beijing pada Senin (10/3).
Dalam pernyataannya, Beijing menegaskan bahwa hubungan kedua negara perlu didasarkan pada prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan keuntungan bersama. Oleh karena itu, pemerintah China berharap pemerintahan baru Kanada dapat memiliki pandangan yang lebih objektif dan rasional terhadap China, serta mengambil kebijakan yang lebih konstruktif guna meningkatkan kerja sama bilateral.
Mark Carney, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Kanada, memenangkan pemilihan Ketua Partai Liberal Kanada pada Minggu (9/3). Dalam pemilihan tersebut, ia meraih dukungan sebesar 85,9 persen suara, mengalahkan Chrystia Freeland, mantan Wakil Perdana Menteri Kanada, serta dua kandidat lainnya. Keberhasilannya dalam pemilihan tersebut menjadikannya Ketua Partai Liberal pertama yang menjabat sebagai Perdana Menteri tanpa pengalaman politik sebelumnya.
Di tengah transisi kepemimpinan di Kanada, ketegangan perdagangan antara kedua negara masih menjadi perhatian utama. China sebelumnya memberlakukan tarif tambahan terhadap sejumlah produk asal Kanada sebagai respons terhadap tindakan Kanada yang lebih dulu mengenakan bea masuk atas kendaraan listrik, baja, dan aluminium dari China.
Komisi Tarif Dewan Negara China mengumumkan pada Sabtu (8/3) bahwa tarif sebesar 100 persen akan dikenakan terhadap impor minyak kanola, bungkil kanola, dan kacang polong dari Kanada. Sementara itu, produk akuatik dan daging babi asal Kanada akan dikenakan tarif tambahan sebesar 25 persen mulai 20 Maret 2025. Mao Ning menegaskan bahwa langkah ini merupakan respons yang sah dan diperlukan terhadap kebijakan diskriminatif yang diterapkan oleh Kanada terhadap produk-produk China.
Pengenaan tarif tinggi oleh China ini dipicu oleh kebijakan Kanada yang lebih dulu mengenakan tarif 100 persen terhadap kendaraan listrik buatan China sejak 1 Oktober 2024. Selain itu, Kanada juga telah menerapkan bea masuk sebesar 25 persen pada impor baja dan aluminium dari China sejak 15 Oktober 2024. Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya Kanada untuk menekan persaingan yang dianggap tidak sehat di sektor industri manufaktur.
Berdasarkan data perdagangan, ekspor bungkil kanola dan minyak kanola dari Kanada ke China masing-masing mencapai 920,9 juta dolar Kanada (setara dengan 638 juta dolar AS) dan 21 juta dolar Kanada (sekitar 14,5 juta dolar AS) pada tahun 2024. Sementara itu, ekspor kacang polong Kanada ke China pada periode yang sama tercatat sebesar 303 juta dolar Kanada (209,9 juta dolar AS).
Ketegangan perdagangan ini tidak terlepas dari kebijakan tarif yang lebih luas yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Dalam keputusan terbarunya, Trump menetapkan tarif sebesar 25 persen untuk produk dari Kanada dan Meksiko, serta menaikkan bea impor terhadap produk China hingga 20 persen. Namun, Trump kemudian memberikan pengecualian sementara selama satu bulan bagi Kanada dan Meksiko dalam sektor otomotif dan pertanian, mengingat kedua negara menyatakan kesiapan mereka untuk meninjau ulang kebijakan tarif atas produk China.
Dalam pidato pertamanya setelah terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal, Mark Carney menegaskan komitmennya untuk membantu Kanada menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Salah satu tantangan utama yang ia soroti adalah kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump, yang dinilai dapat mengganggu perekonomian Kanada.
Carney juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak jangka panjang dari kebijakan perdagangan AS terhadap Kanada. Menurutnya, Trump berupaya melemahkan ekonomi Kanada dengan harapan bahwa negara tersebut akan mempertimbangkan untuk bergabung sebagai negara bagian ke-51 AS.
Dalam menghadapi situasi ini, Carney menekankan bahwa diperlukan strategi baru yang lebih inovatif untuk melindungi kepentingan Kanada. Ia menyatakan bahwa tantangan ini akan menjadi salah satu ujian terbesar yang pernah dihadapi oleh negaranya.
Sebagai langkah selanjutnya, Carney diperkirakan akan mengusulkan pemilihan umum setelah parlemen Kanada kembali bersidang pada 24 Maret 2025. Hal ini akan menjadi langkah penting dalam menentukan arah kebijakan Kanada, terutama dalam hal hubungan perdagangan internasional dan kebijakan luar negeri di bawah kepemimpinannya.
Dengan adanya perubahan kepemimpinan ini, banyak pihak berharap hubungan antara China dan Kanada dapat membaik, sehingga ketegangan perdagangan yang terjadi dapat segera mereda. Namun, masih perlu dilihat apakah pemerintahan Carney akan mengambil langkah berbeda dari pendahulunya atau tetap mempertahankan kebijakan yang telah diterapkan sebelumnya.