17 Maret 2025
Israel Lakukan Operasi Militer di Lebanon Selatan Meski Ada Gencatan Senjata dengan Hizbullah

https://www.antaranews.com

Lapak Warta – Meskipun sebuah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah disepakati pada Rabu (27/11), Israel tetap melanjutkan operasi militer di Lebanon selatan. Angkatan darat Israel mengklaim bahwa mereka telah meluncurkan serangkaian serangan terhadap titik-titik yang diduga sebagai lokasi Hizbullah di wilayah tersebut pada Minggu (1/12). Menurut pernyataan militer Israel, operasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menanggapi ancaman yang ada, meskipun gencatan senjata secara resmi telah diterapkan.

Israel mengklaim bahwa pada Sabtu (30/11), pasukan mereka mendeteksi sekelompok individu bersenjata yang berada di dekat sebuah gereja di Lebanon selatan. Mereka kemudian menindaklanjuti dengan serangan yang berujung pada tewasnya sejumlah orang tersebut. Serangan ini terjadi meskipun gencatan senjata dengan Hizbullah sudah berlaku, yang memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah lama dilanda konflik ini.

Pada Minggu, pasukan Israel dilaporkan melanggar gencatan senjata dengan melakukan serangan artileri dan penembakan menggunakan senapan mesin. Selain itu, pasukan Israel juga melaksanakan operasi penembak runduk di beberapa titik di kota-kota Lebanon selatan, yang dikenal sebagai daerah dengan banyak pertempuran antara Israel dan Hizbullah. Sejak gencatan senjata diterapkan, terdapat laporan yang menunjukkan bahwa Israel telah melakukan 10 kali pelanggaran gencatan senjata di wilayah tersebut.

Menurut laporan yang dirilis oleh kantor berita nasional Lebanon, pelanggaran gencatan senjata ini telah meningkat tajam. Pada Sabtu saja, Israel tercatat telah melakukan 24 kali pelanggaran yang menyebabkan dua orang warga Lebanon tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka. Dengan demikian, sejak gencatan senjata berlaku, jumlah korban jiwa yang tercatat telah mencapai dua orang, sementara sepuluh orang lainnya mengalami cedera akibat serangan tersebut.

Israel sendiri terus menekankan bahwa mereka hanya mengambil tindakan defensif terhadap ancaman yang datang dari Hizbullah. Namun, aksi militer yang terus berlanjut ini menambah ketegangan yang semakin meningkat di wilayah tersebut. Konflik antara Israel dan Hizbullah sering kali memunculkan serangan-serangan balasan, dan meskipun gencatan senjata telah diterapkan, pelanggaran terhadap kesepakatan ini semakin banyak terjadi, baik dari pihak Israel maupun Hizbullah.

Ketegangan yang terus berlanjut di Lebanon selatan mencerminkan kompleksitas situasi yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Gencatan senjata yang diprakarsai pada akhir November lalu tidak mampu menghentikan serangan dari kedua belah pihak. Selain itu, banyak pihak yang mengkritik Israel atas tindakan militer yang dilakukan meskipun ada kesepakatan untuk menghentikan permusuhan. Sebagian besar pelanggaran gencatan senjata ini dilakukan di daerah yang menjadi basis Hizbullah, yang selama ini dikenal sebagai kelompok yang mendapatkan dukungan dari Iran dan sering terlibat dalam pertempuran dengan Israel.

Dengan adanya pelanggaran gencatan senjata yang terus berlanjut, situasi di Lebanon selatan tetap tegang. Pihak-pihak internasional yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata berharap bahwa kesepakatan tersebut dapat dijaga untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pemeliharaan perdamaian di wilayah yang dilanda konflik ini masih sangat sulit untuk tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *