19 Februari 2025
pembelajaran coding dan AI untuk siswa SD

Lapak Warta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Indonesia baru saja mengadakan forum diskusi terarah (FGD) untuk membahas pengembangan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) di tingkat sekolah dasar. Acara yang berlangsung pada 29 November hingga 1 Desember 2024 ini menghadirkan kepala sekolah, guru, serta komunitas pendidikan untuk bersama-sama menyusun kurikulum yang efektif. Rencananya, coding dan AI akan dimasukkan sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyoroti pentingnya memperkenalkan teknologi modern seperti coding dan AI sejak dini. Ia mengatakan, “Banyak negara maju telah memasukkan pengajaran teknologi seperti coding dan AI dalam sistem pendidikan mereka. Kami ingin mengikuti langkah ini dengan menjadikannya mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026.”

Langkah ini bertujuan untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan global di era digital. Abdul Mu’ti juga menjelaskan bahwa penguasaan teknologi seperti coding dan AI akan memberikan keunggulan kompetitif bagi anak-anak Indonesia. “Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, keterampilan ini menjadi aset penting bagi siswa untuk menjawab tantangan masa depan,” tambahnya.

Diskusi ini juga berfungsi sebagai wadah untuk menyatukan gagasan dan menyusun strategi guna mempersiapkan guru serta siswa dalam penerapan pembelajaran berbasis teknologi. Meski beberapa pihak menyoroti pentingnya literasi dasar, sebagian besar tanggapan yang diterima Kemendikdasmen mendukung integrasi keterampilan digital dalam kurikulum, mengingat pentingnya persiapan generasi muda untuk dunia yang terus berubah.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, turut menyampaikan pandangannya mengenai pengajaran teknologi. Ia menjelaskan bahwa teknologi seperti coding dan AI bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan peluang untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan siswa. “Pengenalan teknologi sejak usia dini dapat membantu anak-anak kita mengembangkan potensi mereka dan lebih siap menghadapi kompleksitas dunia digital,” ungkapnya.

Atip juga membandingkan pendekatan ini dengan negara-negara maju yang lebih dahulu menerapkan pendidikan berbasis teknologi. “Penguasaan coding dan AI membuka peluang besar bagi anak-anak kita untuk berkreasi dan berinovasi. Kami yakin, langkah ini akan membuat generasi muda Indonesia lebih siap menghadapi era digital,” lanjutnya.

Forum diskusi ini merupakan bagian dari program Kemendikdasmen untuk meningkatkan literasi digital dalam pendidikan Indonesia. Dengan memasukkan coding dan AI dalam kurikulum, pemerintah berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya menguasai literasi dasar, tetapi juga mampu berkompetisi dan berinovasi di tengah kemajuan teknologi. Selain memberikan keterampilan praktis, langkah ini juga dirancang untuk mendorong kemampuan berpikir kritis dan kreatif, yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pemerataan pendidikan, Kemendikdasmen juga berencana memperluas penerapan pembelajaran coding dan AI ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh siswa untuk berkembang di era digital. Dengan strategi ini, Indonesia optimistis dapat membentuk generasi muda yang siap menyongsong masa depan berbasis teknologi sekaligus mampu berkontribusi secara signifikan dalam perkembangan teknologi global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *