9 Januari 2025
Masyarakat Pesisir Sulbar Diberdayakan

Lapak Warta – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir mengenai pentingnya melestarikan lingkungan laut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi terkait keanekaragaman hayati dan dampaknya terhadap ketahanan pangan dan ekonomi biru. Sosialisasi ini diadakan di Mamuju pada Jumat, dengan melibatkan masyarakat pesisir, pemerhati lingkungan, serta penyuluh perikanan dari berbagai kecamatan pesisir di Kabupaten Mamuju.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Tata Ruang Laut DKP Sulbar, Abdul Gani, menyampaikan bahwa kelestarian biota laut yang dilindungi sangat berperan dalam menjaga keseimbangan ekologi. Hal ini berpengaruh langsung terhadap ketahanan pangan masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada hasil laut. Abdul Gani menekankan bahwa kerusakan ekosistem laut akan langsung berdampak pada penurunan hasil tangkapan nelayan dan ketidakstabilan pasokan pangan di wilayah pesisir.

Sosialisasi yang bertema “Keanekaragaman Hayati Dilindungi dan Terancam Punah” tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber yang berkompeten, termasuk dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut KKP, Satuan Pengawasan SDKP KKP Wilayah Kerja Mamuju, serta komunitas Sahabat Penyu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai jenis-jenis biota laut yang dilindungi dan terancam punah, serta peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Dalam kesempatan tersebut, Dimas Wahyu Anggara, Pejabat Fungsional Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut dari BPSPL Makassar, memaparkan berbagai upaya pengelolaan konservasi untuk menghindari kepunahan spesies terancam. Ia menjelaskan perlindungan yang dilakukan, baik perlindungan penuh maupun terbatas, terhadap spesies yang dilindungi seperti hiu paus, pari manta, dugong, dan penyu. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hidup spesies-spesies tersebut yang memegang peranan penting dalam ekosistem laut.

Selain itu, Muhammad Yusri, Founder Sahabat Penyu, juga mengungkapkan pentingnya keberadaan penyu dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Indonesia memiliki enam dari tujuh spesies penyu dunia, dan penyu berperan vital dalam memelihara kesehatan terumbu karang dan mengontrol populasi ubur-ubur. Populasi penyu yang sehat menjadi indikator dari keseimbangan ekosistem laut. Jika penyu punah, dapat terjadi ketidakseimbangan dalam rantai makanan dan menurunnya kesuburan pantai yang akan berdampak pada kelangsungan hidup biota laut lainnya.

Suyuti, Kepala DKP Sulbar, menegaskan pentingnya upaya pelestarian biota laut untuk menjaga kelestarian ekologi dan mendukung ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir Sulawesi Barat. Ia berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut sebagai bagian dari usaha untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik dan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat pesisir di Sulawesi Barat tidak hanya semakin peduli terhadap lingkungan laut, tetapi juga aktif dalam upaya pelestarian biota laut yang penting. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya kelestarian laut untuk ketahanan pangan dapat mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan tercipta ekosistem yang lebih sehat dan ekonomi pesisir yang lebih kuat, yang pada gilirannya akan mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *