24 April 2025
Program Prioritas Kementerian Agama

Sumber: antaranews.com

Lapak Warta – Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat turut serta dalam menyukseskan berbagai program prioritas yang telah dirancang oleh Kementerian Agama selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Harapan ini disampaikan dalam kunjungannya ke Kantor PBNU di Jakarta pada hari Selasa.

Dalam pertemuan tersebut, Menag bertemu langsung dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, serta Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf. Selain berdiskusi mengenai berbagai program, Kementerian Agama juga menyalurkan dana sosial kelembagaan kepada PBNU sebagai bentuk dukungan terhadap berbagai inisiatif yang dilakukan organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

Pada kesempatan tersebut, Menag menjelaskan bahwa terdapat empat program utama yang saat ini sedang difokuskan oleh Kemenag. Keempat program tersebut meliputi penguatan kurikulum cinta, peningkatan kerukunan umat beragama, penanaman nilai-nilai nasionalisme, serta pengembangan konsep ekoteologi yang lebih ramah lingkungan.

Salah satu program yang ditekankan adalah kurikulum cinta, yang bertujuan membangun sikap toleransi sejak dini di lingkungan pendidikan. Melalui program ini, diharapkan tidak ada lagi pengajaran yang berpotensi menanamkan kebencian di kalangan siswa. Menurut Menag, pendidikan yang berbasis cinta dan kasih sayang akan menciptakan generasi yang lebih menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan.

Selain itu, pendekatan teologis yang peduli terhadap lingkungan atau ekoteologi juga mendapat perhatian khusus. Menag menegaskan bahwa dalam ceramah keagamaan maupun materi pendidikan, penting untuk membangun bahasa yang lebih mendukung pelestarian lingkungan. Ia menilai bahwa agama memiliki peran besar dalam membentuk kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga alam.

Dalam aspek nasionalisme, Menag mengapresiasi tradisi yang telah diwariskan oleh Nahdlatul Ulama. Konsep “hubbul wathon minal iman” atau cinta tanah air adalah bagian dari iman, menurutnya, merupakan landasan kuat yang perlu terus dikuatkan agar nilai-nilai kebangsaan semakin kokoh di tengah masyarakat.

Kementerian Agama juga tengah mengembangkan gagasan tentang poros budaya yang bertujuan memperkuat persatuan bangsa yang majemuk. Meskipun Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara paling rukun di dunia dengan keragaman suku dan agama yang tinggi, Menag mengingatkan bahwa toleransi tidak hanya berarti hidup berdampingan, tetapi juga harus dilandasi oleh sikap saling menyayangi.

Menanggapi berbagai gagasan tersebut, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyambut baik ajakan dari Menag. Ia menilai bahwa program-program yang ditawarkan oleh Kemenag memiliki keselarasan dengan inisiatif yang saat ini sedang dijalankan oleh PBNU, salah satunya melalui Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU). Program ini memiliki enam bidang utama yang mencakup pendidikan serta kepedulian terhadap lingkungan, yang sejalan dengan konsep ekoteologi yang disampaikan oleh Menag.

Lebih lanjut, PBNU juga berperan dalam forum R20 (Religion Twenty), yang merupakan wadah bagi berbagai pemimpin agama dari berbagai negara untuk berdiskusi dan mencari solusi atas berbagai permasalahan global melalui pendekatan keagamaan. Dalam forum ini, PBNU telah menjalankan spiritual teologi, sebuah konsep yang bertujuan menemukan solusi terhadap permasalahan kemanusiaan dengan pendekatan berbasis ajaran agama.

Kerja sama antara Kemenag dan PBNU diharapkan dapat terus berkembang demi mewujudkan pembangunan nasional yang lebih konstruktif. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan organisasi keagamaan, berbagai program yang telah dirancang dapat berjalan lebih optimal demi kesejahteraan dan persatuan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *