
Sumber: antaranews.com
Lapak Warta – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) tengah menyiapkan dapur Sentra Pangan dan Pengelolaan Gizi (SPPG) sebagai bagian dari upaya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam. Targetnya, dapur ini sudah dapat mulai beroperasi pada Juni 2025.
Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin mengungkapkan bahwa proses pembangunan dapur SPPG telah dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilaksanakan di Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Ia optimistis bahwa dalam waktu kurang lebih lima bulan, fasilitas tersebut akan siap digunakan untuk produksi makanan bergizi bagi masyarakat.
Pembangunan dapur SPPG ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Polda Kepri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan pangan bergizi serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi anak-anak sekolah di daerah tersebut.
Dapur ini dibangun di atas lahan seluas 55×20 meter dan terbagi menjadi dua unit. Salah satu dapur akan dikelola oleh Bhayangkari Polda Kepri, sedangkan dapur lainnya akan berada di bawah pengelolaan Bhayangkari Polresta Barelang. Dengan kapasitas produksi masing-masing dapur yang mencapai 3.000 porsi makanan per hari, total produksi kedua dapur ini diharapkan mampu mencapai 6.000 porsi setiap harinya.
Setiap makanan yang diproduksi di dapur SPPG akan langsung disalurkan kepada penerima manfaat di sekitar Nongsa. Untuk menjamin kualitas makanan, Badan Gizi Nasional akan melakukan pengawasan ketat agar standar gizi nasional dapat terpenuhi, sekaligus memastikan kebersihan makanan yang didistribusikan tetap terjaga.
Dalam pengelolaan dan distribusi makanan, tim operasional dapur SPPG akan bekerja sama dengan konsultan di bidang makanan dan minuman. Dengan adanya koordinasi ini, kualitas makanan yang dihasilkan dapat tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Selain itu, Kapolda Kepri juga menyebutkan bahwa koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Batam telah dilakukan untuk menentukan sekolah-sekolah yang menjadi penerima manfaat dari program MBG. Polda Kepri akan bertanggung jawab atas distribusi makanan ke sekitar 32 sekolah yang berada di wilayah Nongsa. Oleh karena itu, dapur SPPG dibangun di lokasi yang strategis, agar proses distribusi makanan dapat berjalan lebih efisien.
Guna mendukung keberlanjutan program ini, Polda Kepri juga mengembangkan sistem budidaya ikan dengan metode bioflok. Sebanyak 700 ekor benih ikan telah ditebar di 10 kolam bioflok, sehingga total benih ikan yang dibudidayakan mencapai 7.000 ekor, ditambah 1.000 ekor benih ikan mas.
Teknologi bioflok dipilih karena dianggap lebih efisien dalam penggunaan air serta lebih ramah lingkungan. Dengan metode ini, hasil panen ikan diharapkan dapat menjadi sumber protein hewani yang berkelanjutan bagi dapur SPPG, sekaligus menjadi contoh pengelolaan perikanan berbasis teknologi yang bisa diterapkan oleh masyarakat sekitar.
Melalui program ini, Polda Kepri berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak sekolah. Dengan tersedianya makanan bergizi yang diolah secara higienis dan berkualitas, diharapkan tumbuh kembang anak-anak dapat lebih optimal, sehingga mereka memiliki semangat belajar yang lebih baik di sekolah.