19 Februari 2025
Rusia perintahkan jurnalis ARD Jerman

Lapak Warta – Pada Rabu (27/11), Rusia mengeluarkan keputusan tegas yang memerintahkan jurnalis media Jerman ARD untuk meninggalkan wilayahnya sebagai balasan atas penutupan kantor Channel One, lembaga penyiaran Rusia, oleh otoritas Jerman. Langkah ini merupakan reaksi terhadap tindakan yang dianggap tidak bersahabat oleh otoritas Jerman terhadap media Rusia, yang belakangan ini semakin memanas terkait dengan hubungan diplomatik antara kedua negara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah konferensi pers, di mana dia menjelaskan bahwa para koresponden dari ARD di Rusia harus menyerahkan sertifikat akreditasi mereka dan meninggalkan wilayah Federasi Rusia. Zakharova menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai respons terhadap langkah yang diambil oleh Jerman terhadap Channel One, yang dianggap sebagai tindakan pembatasan kebebasan pers dan kerja jurnalistik media Rusia.

Lebih lanjut, Zakharova menyatakan bahwa Rusia akan membuka kemungkinan untuk mengeluarkan akreditasi bagi karyawan baru ARD, namun hal tersebut hanya akan terjadi jika Jerman menciptakan kondisi yang mendukung bagi jurnalis Rusia untuk bekerja dengan bebas dan jika kantor Channel One di Jerman dapat kembali beroperasi tanpa adanya pembatasan atau gangguan. Ini menandakan ketegangan yang meningkat antara kedua negara dalam hal kebebasan media dan diplomasi.

Sebelum pengumuman ini, pada hari yang sama, media Rusia melaporkan bahwa otoritas Jerman telah mengambil langkah signifikan dengan menutup kantor Channel One di Berlin. Tindakan ini juga mencakup pengusiran seorang koresponden dan seorang juru kamera dari lembaga penyiaran tersebut, yang dijadwalkan untuk meninggalkan Jerman pada awal Desember mendatang. Langkah ini diambil oleh pemerintah Jerman dengan alasan keamanan nasional, yang mengklaim bahwa aktivitas Channel One di Jerman menimbulkan ancaman langsung terhadap ketertiban dan keamanan publik.

Menurut dokumen yang diberikan oleh pihak otoritas Jerman kepada Channel One, mereka menyatakan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh lembaga penyiaran Rusia itu berpotensi mengancam proses pembentukan opini publik dan pengambilan keputusan di negara-negara anggota Uni Eropa, khususnya Jerman. Tindakan ini dinilai berbahaya karena berpotensi menyebarkan informasi yang dapat memengaruhi stabilitas politik dan sosial di wilayah Uni Eropa.

Keputusan untuk menutup kantor Channel One ini tidak hanya mencerminkan ketegangan antara Rusia dan Jerman, tetapi juga menjadi bagian dari perdebatan yang lebih luas tentang kebebasan pers, pengaruh media asing, dan dampaknya terhadap politik domestik negara-negara Eropa. Penutupan kantor penyiaran tersebut menandai semakin besarnya ketegangan dalam hubungan bilateral antara kedua negara, yang telah mengalami berbagai isu terkait dengan kebebasan media dan intervensi politik.

Rusia, dalam hal ini, menanggapi keputusan Jerman dengan memerintahkan jurnalis ARD untuk meninggalkan wilayahnya, yang semakin memperburuk kondisi hubungan diplomatik. Ketegangan ini menciptakan suasana ketidakpastian bagi jurnalis dan lembaga penyiaran internasional yang beroperasi di kedua negara, serta menjadi contoh nyata dari bagaimana kebijakan media dan komunikasi dapat mempengaruhi hubungan antar negara di dunia yang semakin terhubung secara global.

Seiring berjalannya waktu, ketegangan ini kemungkinan akan terus berkembang, dan semakin memperjelas perbedaan dalam pandangan politik dan kebijakan luar negeri yang dijalankan oleh Rusia dan Jerman. Dengan adanya perubahan-perubahan ini, dunia internasional akan terus mengawasi bagaimana kedua negara ini akan menyelesaikan perselisihan terkait kebebasan pers dan pengaruh media internasional di kawasan Eropa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *