19 Februari 2025
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 17 Calon Pekerja Migran dan 24 WNA Bangladesh di Dumai

https://www.antaranews.com

Lapak Warta – Unit Reaksi Cepat Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai, bersama Tim Satgas Gabungan Opsintelmar Koarmada I, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan manusia yang melibatkan 17 calon pekerja migran Indonesia (PMI) dan 24 warga negara asing (WNA) asal Bangladesh. Penyelundupan ini direncanakan melalui jalur laut menuju Malaysia dan berhasil dihentikan di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Provinsi Riau pada Sabtu (30/11) sore.

Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel, menjelaskan bahwa informasi mengenai upaya penyelundupan manusia ini didapatkan dari intelijen di lapangan. Berdasarkan data yang diperoleh, kelompok tersebut berusaha pergi ke Malaysia secara ilegal melalui pesisir Pantai Pelintung. Setelah menerima informasi tersebut, dua tim gabungan langsung dikerahkan, yaitu tim laut dengan menggunakan speedboat Patkamla Bengkalis yang dipimpin oleh Danposal Bengkalis, Letda Laut (P) Arisman, dan tim darat yang dipimpin oleh Dantim II Satgas Opsintelmar Koarmada I.

Proses penyelidikan semakin intensif ketika tim darat mencurigai seorang sopir mobil Xenia berwarna hitam yang berhenti di pesisir Pantai Pelintung. Sopir tersebut menurunkan sepuluh penumpang yang diduga warga asing dan berencana untuk menyeberang ke Malaysia. Tim kemudian melakukan penyekatan dan memeriksa kendaraan tersebut. Hasilnya, ditemukan 17 calon PMI dan 14 warga Bangladesh yang tengah menunggu untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Selain itu, seorang pelaku yang berperan sebagai pemandu pantai atau guide juga turut diamankan.

Setelah penyisiran dilakukan, dua terduga pelaku penyelundupan manusia berhasil ditangkap. Mereka berinisial YN (43) dan BH (39). Keduanya ditangkap saat berusaha melancarkan kegiatan ilegal tersebut. Kolonel Boy menjelaskan bahwa kedua terduga pelaku penyelundupan ini langsung diserahkan kepada pihak Kepolisian Resor Dumai untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu, 17 calon PMI dan 24 WNA Bangladesh yang terlibat dalam penyelundupan tersebut diserahkan kepada petugas perlindungan pekerja migran Dumai dan pihak imigrasi untuk dilakukan pendataan dan proses lebih lanjut. Para calon PMI dan WNA yang terlibat dalam upaya penyelundupan ini akan mendapatkan perhatian lebih terkait status hukum dan perlindungan yang sesuai dengan prosedur.

Kolonel Boy Yopi Hamel mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan TNI Angkatan Laut dalam memberantas praktik perdagangan manusia dan penyelundupan pekerja migran ilegal yang merugikan banyak pihak. Selain itu, ia menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap sindikat penyelundupan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja migran dan memastikan bahwa proses keberangkatan mereka ke luar negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta menjamin keselamatan mereka selama bekerja di luar negeri.

Penyelundupan pekerja migran menjadi isu yang serius di Indonesia, mengingat banyaknya kasus pekerja migran yang berangkat secara ilegal dan rentan menjadi korban eksploitasi. Oleh karena itu, penindakan tegas terhadap pelaku penyelundupan sangat penting untuk menjaga agar praktik ilegal ini tidak terus berkembang.

Operasi ini juga menunjukkan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk TNI AL, Kepolisian, imigrasi, dan instansi terkait lainnya, dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah pesisir serta melindungi calon pekerja migran Indonesia dari bahaya perdagangan manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *