9 Februari 2025
Film “Women from Rote Island”
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menilai bahwa film “Women from Rote Island” bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga dapat menjadi alat promosi yang sangat efektif untuk mengenalkan destinasi wisata Indonesia ke dunia internasional. Menpar Widiyanti menyampaikan pandangannya ini dalam sebuah kesempatan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (28/11).

Widiyanti menjelaskan bahwa film yang disutradarai oleh Jeremias Nyangoen ini berhasil memperkenalkan Pulau Rote dengan cara yang sangat mengesankan. Menurutnya, film ini dengan cermat menampilkan keindahan alam Pulau Rote, termasuk salah satu latar ikonik film, Batu Termanu, yang memiliki pemandangan luar biasa. Widiyanti menyebutkan bahwa film ini berhasil menunjukkan berbagai sudut keindahan alam pulau tersebut yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga memancing imajinasi penonton untuk mengunjunginya secara langsung.

Film ini menggambarkan lebih dari sekadar keindahan alam, namun juga membawa pesan yang sangat kuat tentang ketenagakerjaan dan kesetaraan gender, isu yang masih relevan di Indonesia bagian timur. Dengan menggunakan latar belakang yang kaya akan budaya dan alam, film ini mampu memperkaya cerita sekaligus menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di kawasan tersebut.

Widiyanti mengungkapkan bahwa alur cerita yang menarik dalam film tersebut semakin memperkuat gambaran tentang kehidupan masyarakat Indonesia timur, serta memberikan wawasan tentang realita sosial yang dialami banyak orang di daerah tersebut. Dengan pendekatan yang menyentuh isu-isu penting, seperti kekerasan terhadap perempuan dan ketidaksetaraan di dunia kerja, film ini mampu membawa pesan positif bagi banyak pihak yang peduli terhadap isu-isu sosial tersebut.

Sebagai bentuk dukungan kepada film ini, Menpar Widiyanti menyatakan bahwa Kementerian Pariwisata siap membantu mempromosikan film tersebut melalui berbagai saluran media sosial atau platform lainnya. Menpar berharap agar film ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi industri film Indonesia, tetapi juga membuka pintu bagi dunia internasional untuk mengenal lebih jauh tentang keindahan alam dan budaya Indonesia. Dia juga menegaskan bahwa film ini dapat menjadi salah satu sarana strategis dalam mempromosikan destinasi wisata Indonesia ke kancah dunia.

Film “Women from Rote Island” memang telah mengundang perhatian banyak pihak berkat cerita yang mendalam dan isu-isu sosial yang diangkat dalam film tersebut. Bercerita tentang seorang ibu, Mama Orpa (diperankan oleh Linda Anoe), yang harus menghadapi kesulitan setelah kematian suaminya, film ini menggali tema ketenagakerjaan dan kehidupan para tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Martha, anak sulung Mama Orpa, yang bekerja sebagai TKI di Malaysia, kembali ke rumah setelah mengalami kekerasan fisik dan seksual dari majikannya. Kisah ini menggambarkan trauma yang dialami oleh Martha dan dampaknya terhadap kehidupan keluarga mereka.

Dengan mengangkat isu penting ini, film ini berhasil meraih penghargaan Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023 untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik dan Film Cerita Panjang Terbaik. Prestasi ini semakin menegaskan bahwa film ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam mengedukasi masyarakat tentang isu-isu yang masih sangat relevan di Indonesia.

Lebih dari sekadar karya film, “Women from Rote Island” juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk memperkenalkan keindahan alam dan keberagaman budayanya kepada dunia, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke tingkat internasional. Dengan dukungan yang tepat, film ini berpotensi menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan audiens global yang semakin luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *