24 April 2025
ASEAN Didorong untuk Mengadopsi Inovasi

Sumber: antaranews.com

Lapak Warta – Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam, menekankan perlunya ASEAN untuk mengadopsi kreativitas, fleksibilitas, serta inovasi dalam setiap pengambilan keputusan. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pidato kebijakan Vietnam terhadap ASEAN yang berlangsung di gedung Sekretariat ASEAN (ASEC), Jakarta, pada Senin (10/3).

Pidato tersebut disampaikan sebagai bagian dari peringatan 30 tahun keanggotaan Vietnam dalam ASEAN. Dalam kesempatan itu, To Lam menyatakan bahwa solidaritas, kemandirian, serta kolaborasi tetap menjadi elemen utama dalam memperkuat ketahanan ASEAN di tengah ketidakstabilan dunia.

Ia menegaskan bahwa konsep konsensus dan solidaritas tidak sekadar berarti mempertahankan status quo yang nyaman, melainkan harus mendorong seluruh anggota ASEAN untuk berpikir lebih maju, bekerja lebih keras, serta bertindak demi kepentingan bersama. Menurutnya, pemahaman inilah yang mencerminkan nilai sejati dari konsensus dan solidaritas di dalam ASEAN.

Saat ini, dunia tengah memasuki era pembangunan baru, dan ASEAN dipandang berada di jalur yang tepat untuk tumbuh lebih kuat. Diprediksi bahwa pada tahun 2030, ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. To Lam juga menyoroti bahwa dengan populasi konsumen yang mencapai sekitar 800 juta orang, ASEAN semakin memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi berbasis teknologi, digital, serta inovasi.

Selain itu, ekonomi digital di kawasan ASEAN terus mengalami perkembangan pesat. Diperkirakan bahwa sektor ini akan melampaui nilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp16,2 triliun pada tahun 2030. Dengan potensi besar tersebut, ia menekankan bahwa ASEAN harus mampu mempertahankan serta mengoptimalkan pencapaiannya secara berkelanjutan agar tetap memiliki posisi sentral dalam tatanan ekonomi global.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa menghadapi perubahan yang semakin kompleks tidak cukup hanya dengan mengandalkan solidaritas, persatuan, atau tekad kolektif semata. Oleh karena itu, ASEAN juga didorong untuk menerapkan pola pikir yang inovatif, menyusun strategi yang fleksibel, serta mengembangkan peta jalan yang lebih realistis. Selain itu, pengalokasian sumber daya yang tepat dan tindakan yang cepat juga menjadi faktor kunci agar organisasi ini dapat tetap relevan di tengah dinamika global.

Dalam era perubahan yang penuh ketidakpastian ini, To Lam menilai bahwa ASEAN tidak hanya perlu bertahan, tetapi juga harus mampu memanfaatkan peluang yang muncul. Dengan mengedepankan fleksibilitas dan inovasi, ASEAN diyakini dapat terus berkembang serta mempertahankan peranannya sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan politik utama di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *