
Lapak Warta – China mengumumkan komitmennya untuk bekerja sama dengan anggota Kelompok Peace on the Ukraine dalam menangani krisis Ukraina, dengan tujuan utama untuk berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian secepat mungkin. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada Senin (23/12). Pernyataan ini datang setelah adanya peningkatan kekhawatiran atas eskalasi konflik yang terus berlangsung di Ukraina.
China, bersama dengan Brasil, Aljazair, dan sejumlah negara Global South lainnya, membentuk Kelompok Sahabat untuk Perdamaian terkait krisis Ukraina pada bulan September. Kelompok ini terdiri dari negara-negara yang berkomitmen untuk mencari jalan damai melalui diplomasi dan dialog. Baru-baru ini, kelompok ini kembali bertemu di New York untuk mengevaluasi situasi terkini dan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk meredakan ketegangan yang semakin meningkat. Perwakilan dari 17 negara anggota Global South, termasuk China, Brasil, Aljazair, Afrika Selatan, dan Turkiye, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam konferensi pers harian, Mao menjelaskan bahwa kelompok ini secara aktif menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap eskalasi yang terjadi baru-baru ini dan menegaskan kembali prinsip-prinsip dasar yang akan mereka pegang dalam upaya penyelesaian konflik. Prinsip-prinsip tersebut termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara, serta penghormatan terhadap kekhawatiran sah yang dimiliki oleh masing-masing negara. Selain itu, kelompok ini juga menekankan pentingnya mencari solusi damai untuk konflik-konflik internasional melalui dialog terbuka.
Salah satu tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk mencari cara untuk mendekatkan posisi negara-negara yang terlibat dalam konflik Ukraina. Kelompok ini menyerukan deeskalasi situasi, dengan fokus utama pada pentingnya menghindari perluasan medan perang dan eskalasi lebih lanjut dari konflik yang telah merenggut banyak korban jiwa tersebut. Dengan latar belakang ini, kelompok ini juga menekankan urgensi untuk menciptakan sebuah solusi politik yang komprehensif dan berkelanjutan bagi krisis Ukraina, melalui jalur diplomatik yang menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional.
Mao menambahkan bahwa negara-negara dalam Kelompok Sahabat untuk Perdamaian percaya bahwa peran konstruktif dari negara-negara Global South sangat penting dalam mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan. Negara-negara ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya perundingan damai dan solusi politik yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
Langkah ini menggambarkan pendekatan China yang lebih diplomatis dalam menangani krisis internasional, dengan menekankan pentingnya kerja sama antara negara-negara yang memiliki pandangan serupa untuk menciptakan solusi damai. China, melalui partisipasi aktifnya dalam Kelompok Sahabat untuk Perdamaian, berharap dapat memainkan peran lebih besar dalam membantu menyelesaikan krisis yang telah berlangsung lama ini, serta mengurangi potensi konfrontasi lebih lanjut yang dapat merugikan kawasan dan dunia.
Secara keseluruhan, inisiatif ini menunjukkan keseriusan negara-negara Global South, termasuk China, untuk mengutamakan diplomasi sebagai cara utama dalam menyelesaikan krisis internasional, dengan mempertimbangkan aspek kedaulatan negara dan perdamaian global.