24 April 2025
Hubungan Rusia-AS Masih Stagnan

Sumber: antaranews.com

Lapak Warta – Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) tampaknya masih berada dalam kebuntuan, tanpa adanya langkah nyata untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang menghambat kerja sama bilateral kedua negara. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam wawancara dengan media lokal pada Senin (10/3).

Menurut Lavrov, hingga saat ini belum ada indikasi bahwa kedua negara telah mulai membahas langkah konkret untuk memperbaiki hubungan mereka. Meskipun beberapa pernyataan telah dikeluarkan oleh pemerintahan baru AS, ia menilai bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai arah kebijakan yang akan diambil Washington terhadap Moskow. Namun, pernyataan-pernyataan yang muncul dinilainya cukup menjanjikan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat tidak ada rencana pertemuan resmi antara delegasi Rusia dan AS. Ia menegaskan bahwa pembicaraan bilateral tidak akan diadakan di Arab Saudi pekan ini, meskipun sebelumnya telah terjadi pertemuan antara perwakilan kedua negara.

Sebelumnya, pertemuan antara delegasi Rusia dan AS telah digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 Februari, serta di Istanbul, Turkiye, pada 27 Februari. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, berbagai isu dibahas, termasuk hubungan bilateral dan konflik yang tengah berlangsung di Ukraina.

Meskipun telah ada komunikasi antara kedua pihak, hingga kini belum ada hasil konkret yang menunjukkan adanya terobosan dalam upaya meredakan ketegangan antara Rusia dan AS. Berbagai sanksi yang masih diterapkan terhadap Rusia serta perbedaan pandangan terkait konflik Ukraina menjadi faktor utama yang menghambat pemulihan hubungan diplomatik kedua negara.

Pemerintahan baru AS diharapkan dapat membawa pendekatan yang lebih konstruktif dalam interaksi dengan Moskow. Namun, hingga saat ini, belum terlihat tanda-tanda bahwa perubahan kebijakan signifikan akan terjadi dalam waktu dekat.

Ketegangan antara Rusia dan AS semakin meningkat sejak dimulainya konflik di Ukraina, yang menyebabkan Washington dan sekutunya memberlakukan berbagai sanksi ekonomi terhadap Moskow. Sebagai tanggapan, Rusia juga mengambil langkah-langkah pembalasan yang semakin memperburuk hubungan kedua negara.

Sejumlah pengamat menilai bahwa tanpa adanya upaya nyata dari kedua belah pihak, kemungkinan besar ketegangan ini akan terus berlanjut dalam jangka panjang. Baik Rusia maupun AS sama-sama memiliki kepentingan strategis yang sulit untuk dikompromikan, sehingga menemukan titik temu menjadi tantangan yang tidak mudah.

Dalam situasi seperti ini, komunitas internasional terus mengamati bagaimana hubungan antara dua kekuatan besar ini akan berkembang ke depannya. Jika tidak ada perubahan signifikan dalam pendekatan diplomatik yang diambil oleh kedua negara, ketegangan yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir kemungkinan besar akan tetap bertahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *