
Lapak Warta – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat tengah melakukan penataan dan pembersihan area di bawah kolong Flyover Tomang, yang terletak di Jalan Tanjung Selor, Cideng, Gambir. Langkah ini diambil sebagai persiapan untuk merelokasi penghuni yang telah lama tinggal di kawasan tersebut ke rumah susun sewa (Rusunawa). Relokasi ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Jakarta Pusat untuk memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi warga, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, mengungkapkan bahwa ada sekitar 99 kepala keluarga yang saat ini tinggal di kolong Flyover Tomang. Para penghuni ini akan dipindahkan ke tiga Rusunawa yang terletak di daerah Jati Rawasari, Karang Anyar, dan KS Tubun. Relokasi ini dilakukan agar penghuni dapat tinggal di lingkungan yang lebih sehat dan memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas umum.
Arifin menambahkan bahwa dalam kunjungannya, dirinya sudah berkomunikasi dengan para penghuni dan kebanyakan dari mereka menyambut baik rencana relokasi ini. Menurutnya, kehidupan di bawah jembatan flyover tersebut tidak hanya tidak layak secara sosial, tetapi juga tidak sehat dari sisi kesehatan. Warga yang tinggal di kawasan itu seringkali menghadapi masalah sanitasi yang buruk dan lingkungan yang kurang mendukung kehidupan yang layak.
Program relokasi ini, menurut Arifin, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat DKI Jakarta dan memuliakan setiap warganya. Tidak hanya menyiapkan tempat tinggal yang layak, Pemkot Jakarta Pusat juga merencanakan pemberian pelatihan keterampilan bagi para penghuni yang akan direlokasi. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat memperoleh keahlian baru dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan khusus, pelatihan ini menjadi langkah penting untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga.
Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Pusat, Dedi Arif Darsono, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan 92 unit Rusunawa untuk menampung warga yang akan dipindahkan. Dari total unit tersebut, sebanyak 41 unit berada di bawah pengelolaan Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa, sementara 51 unit lainnya akan dikelola di luar pengelolaan rusun mereka. Selain itu, di beberapa lokasi Rusunawa lainnya seperti di KS Tubun, Jati Rawasari, dan Karang Anyar, juga telah disiapkan sejumlah unit hunian untuk para penghuni yang akan direlokasi.
Pemerintah juga memberikan sejumlah kemudahan kepada warga yang akan pindah ke Rusunawa. Selain tempat tinggal yang layak, mereka akan mendapatkan pelatihan keterampilan untuk membuka usaha mandiri, serta bantuan sosial yang akan membantu mereka dalam proses transisi. Selain itu, biaya sewa unit Rusunawa akan digratiskan selama enam bulan pertama, sebagai bagian dari insentif untuk mempermudah proses adaptasi mereka di tempat tinggal yang baru.
Relokasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para penghuni yang sebelumnya hidup dalam kondisi yang serba terbatas dan tidak layak. Dengan fasilitas yang lebih memadai, pelatihan keterampilan, serta dukungan sosial dari pemerintah, diharapkan warga yang direlokasi dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik dan produktif. Pemerintah Jakarta Pusat pun terus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hunian dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan-kawasan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Pemkot Jakarta Pusat untuk mengatasi masalah permukiman kumuh dan meningkatkan tata kota secara menyeluruh. Diharapkan dengan penataan dan relokasi ini, Jakarta Pusat bisa menjadi kawasan yang lebih tertata, aman, dan nyaman bagi semua warganya.